Panduan Perencanaan Instalasi CCTV

Tujuan Instalasi Sistem CCTV

Sistem keamanan CCTV bermanfaat untuk investigasi kriminal dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Desain yang tepat sangat penting untuk memastikan sistem pengawasan CCTV memenuhi kebutuhan pengguna, memberikan manfaat yang nyata dan memberikan keselamatan dan keamanan yang lebih luas bagi publik. Artikel ini bertujuan untuk membantu anda memahami sistem CCTV yang diperlukan untuk mencapai solusi pengawasan keamanan yang efektif.

Definisi Sistem CCTV

Sistem CCTV adalah sistem yang terdiri dari peralatan kamera, media penyimpanan, pemantauan, transmisi dan pengendalian. Pengertian perusahaan CCTV adalah sebuah organisasi yang menyediakan layanan untuk desain, instalasi, pemeliharaan atau pemantauan sistem pengawasan CCTV. Istilah perusahaan CCTV ini digunakan untuk merujuk kepada sebuah organisasi yang menyediakan salah satu atau semua layanan diatas kepada pengguna. Pengawasan atau Surveillance adalah tindakan observasi atau pemeriksaan orang/tempat untuk tujuan keamanan. Beberapa singkatan istilah CCTV yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

  • CCTV – Closed Circuit Television
  • HD – High Definition
  • IP – Internet Protocol
  • ONVIF – Open Network Video Interface Forum
  • PAL – Phase Alternating Line (TV encoding system)
  • PoE – Power over Ethernet
  • PTZ – Pan-Tilt-Zoom
  • SXGA+ – Super Extended Graphics Array Plus

Alur Kerja Proses Pemasangan CCTV

  1. Perencanaan
  2. Disain
  3. Instalasi
  4. Operasi dan Pemeliharaan

Perencanaan Sistem CCTV

Langkah-langkah perencanaan instalasi CCTV yaitu:

  • Memahami kebutuhan pengguna

    Penggunaan sistem kamera CCTV harus selalu untuk memenuhi kebutuhan keamanan yang mendesak. Ini adalah tanggung jawab pembeli untuk mengidentifikasi dan mencatat tujuan dari penggunaan sistem pengawasan CCTV. Perusahaan CCTV dalam melakukan perencanaan instalasi harus menangkap informasi sebanyak mungkin dari klien untuk memastikan bahwa desain yang akan dibuat dapat menghasilkan solusi yang cocok untuk pengguna tersebut.

    Ketika merencanakan sistem CCTV adalah penting untuk diingat bahwa satu perencanaan yang cocok untuk suatu klien belum tentu cocok digunakan pada klien lain walaupun memiliki karakteristik yang hampir sama. Setiap lokasi akan memiliki kebutuhan yang berbeda karena banyak faktor lokal seperti kondisi tempat, lokasi geografis, lingkungan lokal, dan sejarah. Demikian pula setiap pengguna akan memiliki harapan tentang apa yang bisa sistem berikan untuk mereka seperti mencegah terjadinya tindakan kriminal, meningkatkan deteksi kejahatan, pemantauan karyawan dan lain-lain.

    Tidak ada yang mengetahui kebutuhan dan harapan pengguna selain mereka sendiri. Oleh karena itu penting untuk melibatkan mereka dalam perencanaan untuk mengetahui masalah, pengalaman dan harapan mereka dari sistem CCTV yang akan dipasang. Ini akan membantu memberikan gambaran yang lebih lengkap untuk elemen perencanaan selanjutnya.

  • Analisa Ancaman, Kerentanan dan Risiko

    Penilaian ancaman, kerentanan dan risiko harus dilakukan untuk memastikan desain sistem instalasi mampu mengatasi ancaman yang mungkin timbul dan mengurangi risiko keamanan. Hasil kegiatan ini harus dicatat menjadi suatu proposal desain sistem namun dalam beberapa kasus pemilik sistem dapat memilih untuk membatasi akses penilaian lengkap dan hanya memberikan kesimpulan kepada Perusahaan.

    Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap kamera CCTV atau perangkat keamanan lainnya yang akan dipasang memadai dan relevan dengan kebutuhan dan harapan. Untuk mengidentifikasi tingkat keamanan yang diperlukan, penilaian terhadap faktor-faktor yang mungkin ikut berperan juga diperlukan.

    Banyak definisi dan perhitungan untuk Ancaman, Kerentanan dan Risiko yang umumnya berdasarkan Health & Safety. Dinilai dari perspektif keamanan elemen ini biasanya berupa:

    Ancaman (Siapa)

    Ancaman biasanya akan didefinisikan sebagai usaha perlindungan dari orang atau peristiwa tertentu. Tingkat ancaman akan sangat bervariasi tergantung pada tujuan, tekad, kemampuan pelaku, akal, dll seperti:

    • Pencuri oportunis seperti pengutil. Aksi kejahtan ini sering tidak direncanakan, hanya membutuhkan sedikit keterampilan dan biasanya dilakukan tanpa kekerasan.
    • Pencuri profesional. Ciri-ciri pencuri profesional adalah direncanakan, mempunyai target yang jelas, membutuhkan keahlian sedang dan juga tanpa kekerasan.
    • Kejahatan Terorganisir. Memiliki rencana dan target, membutuhkan keterampilan tinggi dan mungkin terjadi tindak kekerasan.
    • Aksi Massa. Contohnya adalah demonstrasi aktivis Hak Hewan, aktivis lingkungan dll. Memiliki ciri-ciri direncanakan, ada target pada peristiwa tertentu. Biasanya sangat terampil dan memiliki tekad yang kuat. Umumnya menghindari kekerasan namun mungkin secara aktif menolak penangkapan.

    Pada perspektif yang lebih luas, ancaman juga dapat didefinisikan sebagai non-spesifik atau tidak memiliki target untuk pengawasan kondisi lingkungan misalnya pemantauan banjir.

    Kerentanan (Apa / Dimana)

    Kerentanan biasanya akan menjadi perhatian yang membutuhkan perlindungan. Tingkat kerentanan akan ditentukan oleh berbagai faktor seperti keinginan pada objek di tempat tersebut, kemudahan akses, jam operasional lingkungan, tingkat paparan daerah apakah terbuka di daerah ramai atau terpencil. Faktor-faktor ini perlu referensi silang untuk mengatasi ancaman karena akan berbeda sifatnya berdasarkan tekad dan keterampilan. Misalnya oportunis dapat dicegah cukup oleh pintu biasa yang terkunci baik, namun kelompok kejahatan terorganisir dapat mudah menghancurkan pintu tersebut.

    Risiko

    Risiko adalah konsekuensi dari suatu peristiwa atau aksi intrusi. Tingkat risiko ini dapat luas dan bervariasi dan tidak segera diketahui. Dampak dari setiap risiko yang diidentifikasi biasanya akan bervariasi tergantung pada lokasi. Risiko dapat mencakup:

    • Kerugian materi secara langsung: diketahui langsung dari nilai barang yang hilang.
    • Kerugian Keuangan yang sedang berlangsung: Peningkatan premi asuransi, waktu untuk kembali untung.
    • Keselamatan pribadi: Terjadinya luka atau cedera pada staf dan atau anggota masyarakat yang terlibat dalam insiden kekerasan.
    • Stres : moral pekerja menurun, dan mungkin karyawan berhenti karena alasan keamanan.
    • Kerugian non-material: Mungkin termasuk hilangnya kekayaan intelektual, data perusahaan atau sejenisnya.

    Biasanya sistem keamanan tidak dapat mengubah ancaman teridentifikasi atau risiko, tetapi langkah-langkah keamanan yang dilakukan dengan baik akan secara signifikan mengurangi kerentanan. Hal ini akan membantu mengurangi kemungkinan risiko yang terjadi.

    Faktor-faktor ancaman, kerentanan dan risiko setelah diidentifikasi harus digunakan untuk menentukan spesifikasi atau tingkat peralatan yang akan digunakan. Misalnya situasi ancaman rendah rendah di daerah kerentanan terbatas dan sedikit atau tidak ada risiko mungkin hanya memerlukan peralatan Kelas 1. Sementara daerah yang diidentifikasi sebagai ancaman tinggi dengan kerentanan dan berisiko tinggi mungkin memerlukan peralatan keamanan kelas 4.

  • Menetapkan kebutuhan operasional dan persetujuan dengan pelanggan

    Kebutuhan operasional harus didokumentasikan dengan jelas untuk mendefinisikan kebutuhan dan harapan dari sistem CCTV dan relevansinya terhadap penilaian ancaman, kerentanan dan risiko di atas serta menangkap kebutuhan pengguna. Dokumen tersebut harus mencakup informasi berikut:

    • Definisi area pengawasan
    • Batasan pengawasan. Hal ini mungkin termasuk setiap peraturan perundang-undangan lokal atau masalah privasi
    • Aktivitas yang akan diambil. Mendefinisikan target dan mengkategorikan tingkat pengamatan target (misalnya mendeteksi, mengenali, atau mengidentifikasi)
    • Kualitas gambar / video. Kualitas gambar akan menentukan tingkat detil yang dapat dilihat oleh operator
    • Waktu operasi
    • Kondisi lokasi. Kondisi spesifik pada suatu lokasi yang dapat mempengaruhi pandangan kamera seperti kabut, pergerakan kendaraan besar dan kondisi pencahayaan
    • Ketahanan. Misalnya kebutuhan untuk pasokan listrik cadangan dll
    • Media penyimpanan dan pemantauan. Hal ini dapat berupa kualitas perekaman gambar pada waktu normal dan saat ada peristiwa tertentu, periode retensi (berapa lama gambar harus disimpan), serta di mana dan siapa yang harus memantau.
    • Mengekstrak / Mengekspor gambar. Termasuk prosedur, siapa dan di mana dapat dilakukan, media, lama dan kuantitas data yang akan diekspor.
    • Respon operasional. Yaitu orang yang bertanggung jawab untuk merespon, prosedur dan waktu respon.
    • Training. Pelatihan yang dibutuhkan untuk menjalankan berbagai elemen dari sistem keamanan misalnya pemantauan rutin, ekspor gambar dll. Juga perlu dijelaskan jumlah orang yang membutuhkan pelatihan tersebut.
    • Kemungkinan ekspansi atau upgrade sistem di masa depan seperti penambahan kamera, lokasi dan integrasi dengan sistem pemantauan lain.

    Idealnya dokumen harus diajukan oleh pengguna atau perwakilan resmi mereka (seperti konsultan keamanan) dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem yang diperlukan dan tes kinerja berikutnya.

  • Target Sasaran dan Detil Gambar

    Penting untuk mempertimbangkan tingkat detail gambar yang diperlukan sehingga sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini harus didiskusikan dengan klien. Dengan demikian tingkat detil gambar akan diketahui apakah klien membutuhkan kamera dengan sudut pandang luas atau sempit.Tingkat detail dapat dicapai apakah dengan menggunakan kamera PTZ atau dengan menggunakan kamera biasa beresolusi tinggi adalah hal yang harus disepakati.

  • Tingkat detail gambar CCTV berdasarkan tujuan pemantauan
    1. Memantau (12,5 piksel/meter – Nilai piksel per meter pada jarak target)
      Agar operator mengetahui kehadiran orang di suatu lokasi. Serta mengetahui jumlah, arah dan kecepatan pergerakan orang di wilayah yang luas.
    2. Mengidentifikasi (25 piksel/meter)
      Untuk memungkinkan operator secara pasti mudah menentukan apakah ada atau tidak target (orang atau kendaraan).
    3. Mengamati (62,5 piksel/meter)
      Untuk mengetahui karakteristik individu. seperti jenis dan warna pakaian khas untuk dilihat. Juga memungkinkan untuk mengetahui aktivitas di sekitar pada saat terjadi suatu peristiwa.
    4. Mengenali (125 piksel / m)
      Untuk memungkinkan operator menentukan dengan tingkat kepastian yang tinggi apakah individu yang ditampilkan adalah sama dengan orang yang sudah mereka lihat sebelumnya.
    5. Mengidentifikasi (250 piksel / m )
      Untuk memastikan identifikasi seseorang tanpa keraguan lagi.
    6. Memeriksa (1000 pixel / m)
      Untuk mengetahui rincian karakteristik individu, seperti detil pakaian yang dikenakan, juga memungkinkan pandangan aktivitas di sekitarnya yang lebih jelas.

    Perlu dibedakan antara live operation dan playback/review ketika mempertimbangkan kebutuhan ukuran gambar. Misalnya dalam situasi pemantauan langsung di mana penilaian cepat dari situasi mungkin diperlukan, maka tingkat detail layar yang lebih tinggi mungkin diperlukan agar sistem menjadi lebih reaktif. Sementara bila interaksi langsung hanya sedikit atau tidak ada maka perekamanan peristiwa dapat ditinjau dalam waktu yang lebih lambat.

  • Pertimbangan Lingkungan

    Pertimbangan jugaharus diberikan untuk kebutuhan peralatan spesifik atau teknik instalasi khusus yang diperlukan pada lingkungan tertentu. Misalnya pertimbangan untuk kebutuhan peralatan pada lingkungan daerah berpotensi terjadinya ledakan seperti petro-kimia, peralatan anti korosi di pabrik kimia atau berlokasi di dekat laut. Peralatan harus sesuai dengan setiap standar yang berlaku untuk lingkungan tersebut.

    Pertimbangan khusus juga harus diberikan untuk instalasi CCTV di daerah yang memiliki cuaca ekstrim panas atau dingin untuk memastikan bahwa kondisi tersebut tidak memiliki efek buruk pada sistem operasi. Beberapa pertimbangan juga harus diberikan kepada hal tertentu misalnya jika sistem penyimpanan hard disk yang akan menaikkan suhu memerlukan metode pendinginan buatan seperti AC untuk membantu memastikan umur peralatan yang lebih lama.

  • Peraturan hukum yang relevan dengan CCTV

    Penggunaan sistem kamera CCTV harus memperhitungkan dampaknya pada privasi individu untuk memastikan penggunaannya tetap dibenarkan. Sebaiknya harus ada transparansi dalam penggunaan sistem kamera pengintai termasuk nomor kontak untuk mengakses informasi dan menyampaikan keluhan.

    Ada banyak persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku ketika memasang CCTV termasuk yang tercantum di sini. Ini adalah tanggung jawab pemilik, pemasang, perusahaan yang melakukan pemeliharaan dan operator untuk memastikan peraturan tersebut sesuai dengan aktivitas dan lokasi mereka. Pertimbangan juga harus diberikan berdasarkan hukum pemerintah lokal yang akan bervariasi dari daerah ke daerah.